Friday, December 25, 2009

TAUHID - TIGA LANDASAN UTAMA ( SAMBUNGAN )

Dalil-dalil Jenis Ibadah ;

1. Dalil Do’a.
Firman Allah Ta’ala :
“Artinya : Dan Tuhanmu berfirman : Berdo’alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina”. (Ghaafir : 60).
Dan diriwayatkan dalam hadits : “Artinya : Do’a itu adalah intisari ibadah”. ( Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami’ Ash-Shahiih, kitab Ad-Da’waat, bab 1. “Maksud hadits ini adalah bahawa semua jenis ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu’min, seperti mencari nafkah yang halal untuk keluarga, berbuat baik kepada anak yatim dll, semestinya diiringi dengan permohonan redha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu Do’a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena ia mengiringi gerak ibadah”).

2. Dalil Khauf (takut).
Firman Allah Ta’ala : “Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (Ali ‘imran : 175).

3. Dalil Raja’ (pengharapan).
Firman AllahTa’ala. “Artinya : Untuk itu barangsiapa yang mengharap untuk bertemu dengan Tuhanya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah mempersekutukanya dengan sesatupun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Al-Kahfi : 110).

4. Dalil Tawakkal (berserah diri).
Firman Allah Ta’ala : “Artinya : Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (Al-Maa’idah : 23).
“Artinya : Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya”. (Ath-Thalaaq : 3).

5. Dalil Raghbah (penuh minat), Rahbah (cemas) dan Khusyu’ (tunduk).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Sesungguhnya mereka itu sentiasa berlumba-lumba dalam (mengerjakan) kebaikan serta mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami”. (Al-Anbiyaa : 90).

6. Dalil Khasy-yah (takut).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku”. (Al-Baqarah : 150).

7. Dalil Inabah (kembali kepada Allah).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)”. (AzZumar : 54).

8. Dalil Isti’anah (memohon pertolongan).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan”. (Al-Faatihah : 4).
Dan diriwayatkan dalam hadits : “Artinya : Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah”. (Hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jaami’ ‘Ash-Shahiih, kitab Shifaat Al-Qiyaamah wa Ar- Raqa’iq wa Al-Wara : bab 59 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad. Beirut Al-maktab Al-Islami 1403H jilid 1 hal. 293, 303, 307).

9. Dalil Isti’adzah (meminta perlindungan).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh”. (Al-Falaq : 1).
Dan firman-Nya : “Artinya : Katakanlah Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Penguasa manusia”.(An-Naas : 1-2).

10. Dalil Istighatsah (meminta pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : (Ingatlah) tatkala kamu meminta pertolongan kepada Tuhanmu untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu”. (Al-Anfaal : 9).

11. Dalil Dzabh (penyembelihan).
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Katakanlah. Sesungguhnya shalatkku, penyembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sesuatu-pun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri (kepadaNya)”. (Al-An’am : 162-163).
Dalil dari Sunnah : “Artinya : Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah”. (Hadits Riwayat Muslim dalam Shahihnya, kitab Al-Adhaahi, bab 8 dan riwayat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108, 118 dan 152)

12. Dalil Nazar.
Firman Allah Ta’ala. “Artinya : Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang siksanya merata di mana-mana”. (Al-Insaan : 7).

Bersambung lagi.........